3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

(foto Pribadi)
(foto pribadi )
Assalamualaikum, wr. wb.
Salam bahagia Bapak/Ibu guru hebat!
Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan 7 sudah memasuki modul 3.2. tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Program ini memiliki rangkaian kegiatan belajar yang diringkas menjadi kata MERDEKA. Adapun fase dan skenario pembelajaran dalam MERDEKA yakni sebagai berikut.
- M (Mulai dari diri) Calon Guru Penggerak (CGP) diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk mengaktifkan ulang pengetahuan awal CGP tentang ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sekolah.
- E (Eksplorasi konsep) CGP akan banyak melakukan eksplorasi mandiri dengan menelaah konsep dasar tentang sekolah sebagai ekosistem, Pendekatan Berbasis Kekurangan dan Pendekatan Berbasis Aset, Sejarah Singkat Pendekatan Asset-Based Community Development, dan aset-aset dalam sebuah komunitas. Aktivitas setelah membaca mandiri dilanjutkan dengan berdiskusi bersama dengan CGP lainnya pada forum diskusi.
- R (Ruang kolaborasi) CGP akan diajak untuk bekerja sama dengan peserta lainnya dalam menyelesaikan tugas kelompok mengidentifikasi sumber daya.
- D (Demonstrasi kontektual) CGP bersama-sama berproses, berlatih melihat, dan mengidentifikasi aset serta kekuatan yang dimiliki daerah bersama rekan lainnya, selanjutnya menganalisis tayangan video praktik baik yang menggambarkan pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan kualitas pembelajaran murid.
Tanggal 16 Mei 2023 mendatang merupakan batas maksimal unggah tagihan tugas koneksi antarmateri modul 3.2.. Terdapat lima pertanyaan pemandu untuk menguraikan jawaban dari instruksi yang telah dipaparkan pada LMS (Learning System Mangement).
Berikut merupakan pertanyaan dan jawaban koneksi antarmateri modul 3.2. CGP angkatan 7.
Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.
Jawaban:
Pemimpin harus mampu mengelola sumber daya dalam sebuah ekosistem dengan baik agar dapat berkembang dan maju. Sebagai guru, kita harus peka dalam mengidentifikasi aset atau modal yang dimiliki sekolah, baik di lingkungan terkecil yaitu kelas hingga masyarakat sekitar sekolah.
Ekosistem merupakan sebuah tata interaksi antara makhluk hidup dan unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan. Sebuah ekosistem mencirikan satu pola hubungan yang saling menunjang pada sebuah teritorial atau lingkungan tertentu. Jika dijabarkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur tersebut saling berinteraksi satu dengan lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Jika aset terindentifikasi dengan baik, maka guru bisa memanfaatkannya untuk program maupun kegiatan yang berpihak pada murid.
Unsur biotik terdiri dari murid, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas, orang tua murid, masyrakat, Dinas terkait, pmeerintah daerah. Sedangkan unsur abiotik terdiri dari sarana dan prasarana, keuangan, dan lingkungan alam.
Terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam mengelola sumber daya, pertama pendekatan berbasis kekurangan/masalah (deficit-baset-approach), pendekatan ini memusatkan perhatian kepada paa yang mengganggu, apa yang kurang dan apa yang tidak berfungsi dengan baik. Kedua, pendekatan berbasis kekuatan/aset (asset-baset-approach) memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.
Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.
Jawaban:
Sekolah adalah institusi pendidikan yang bertanggungjawab dalam mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini, kepala sekolah memiliki peran yang sangat strategis karena salah satu dari tugas kepala sekolah adalah menjadi seorang pengelola/manajer. Jika sumber daya dikelola dengan tepat maka proses pembelajaran akan menjadi lebih berkualitas.
pemanfaatan aset yang ada di sekitar sekolah, pembelajaran jadi lebih kontekstual, apa yang dipelajari jadi lebih dekat dengan kehidupan murid sehingga mereka lebih mudah memahami materi yang dipelajari serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saat akan mengajarkan materi lingkungan hidup, maka kita bisa memanfaatkan taman sekolah sebagai wadah belajar murid dan mengidentifikasi apa saja yang termasuk ke dalam komponen tersebut. Ini adalah contoh sederhana dan mudah dijumpai pemanfaatan aset sumbernya di sekitar sekolah.
Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.
Jawaban:
Pengelolaan sumber daya yang ada di sekolah sejogyanya berpihak pada murid demi mengembangkan segala potensi murid sesuai dengan materi yang telah dipelajari, sebagai berikut.
Modul 1.1. Refleksi Filosofi Ki Hajar Dewantara
Pemetaan potensi yang bisa disesuaikan untuk menuntun murid berdasarkan kodrat alam dan zaman. Bagaimana guru dapat memetakan kebutuhan belajar murid dengan menggali aset atau kekuatan yang ada. Tugas guru adalah menuntun segala kekuatan kodrat anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai menuasia maupun anggota masyarakat.
Modul 1.2. Nilai dan Peran Guru Penggerak
Kompetensi atau kemampuan untuk merefleksikan , membuat inovasi serta kreativitas dan kolaborasi dalam mendukung kesadaran pemimpin pembelajaran dalam melihat atau mengidentifikasi aset yang ada. Hal ini berkaitan dengan nilai guru penggerak yang berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, inovatif, dan reflektif serta perannya menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjdi coach guru lain, mendorong kolaborasi antarguru, dan mewujudkan kepemimpinan murid.
Modul 1.3. Visi dan Misi Guru Penggerak
Guru penggerak menggunakan pendekatan berbasis aset dalam menggali kekuatan-kekuatan yang ada dengan strategi BAGJA agar selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam mewujudkan visinya. Beragam aset yang dimiliki sekolah juga dapat dimanfaatkan dalam melakukan diferensiasi pembeljaran dan pengembangan KSE murid serta PTK.
Modul 1.4. Budaya Positif
Budaya positif mendorong terwujudnya lingkungan belajar yang positif pula bagi murid agar mereka dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan. Aset-aset yang dimiliki dan terindentifikasi dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan lingkungan belajar yang positif. Memetakan potensi atau aset adalah salah satu cara berpikir dengan perencanaan pengembangan sumber daya.
Modul 2.1. Pembelajaran Berdiferensiasi
Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru bisa memetakan minat dan kreativitas murid sebagai aset terbaik sekolah. Pemanfaatan aset yang ada di lingkungan sekolah tentunya suatu meniscayaan agar bisa memenuhi kebutuhan murid yang berbeda minat dan cara belajarnya.
Modul 2.2. Keterampilan Sosial dan Emosional
Komponen biotik memegang peranan penting dalam jalannya eksitensi institusi pendidikan atau sekolah. Oleh karena itu kompotensi atau kemampuan guru dalam keterampilan sosial dan emosional dalam memaksimalkan pembinaan siswa sebagai aset sekolah.
Modul 2.3. Coaching Supervisi Akademik
Aset sumber daya memiliki peran yang central dalam menyeimbangkan 7 sumber daya yang ada tak terkecuali dalam lingkungan sekolah. Penerapan tehnik, prinsip, dan langkah-langkah coaching bisa dilakukan guru untuk menggali kemampuan dan kemandirian coachee sebagai aset sekolah dalam menyelesaikan permasalahannya.
Modul 3.1. Pengambilan keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Keputusan harus berdasarkan 3 prinsip pengemabilan keputusan, 4 paradigma serta 9 langkah pengujian keputusan, maka pengelolaan aset dapat berjalan lebih optimal.
Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.
Jawaban:
Sebelum mengikuti modul:
- Saya cenderung masih berpikir akan kekurangan yang saya miliki dalam pengambilan langkah.
- Saya belum sepenuhnya mengenali aset atau kekuatan yang ada.
- berpikir berbasis masalah
- tentunya saya belum memahami tentang bagaimana cara atau pendekatan yang sesuai jika terdapat aset yang dapat dimanfaatkan.
Setelah saya mengikuti modul:
- Saya selalu melakukan pendekatan berpikir berbasisi aset
- Saya semakin mantap menjadi pemimpin pembelajaran dan pengelolaan aset
- Saya lebih berfokus pada sumber daya
- Saya cenderung berpikir apa yang bisa dikembangkan
Demikian rangkaian pertanyaan dan jawaban dari tugas koneksi antarmateri modul 3.2. semoga bermanfaat.
Wassalamualaiakum, Wr. Wb.
Salam Guru Penggerak, TERGERAK-BERGERAK-MENGGERAKKAN!
SYANDRI ATIKA SARI.CGP7 INHU