Aktivitas Belajar Siswa

Pengertian Aktivitas Belajar
Aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau prilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang di maksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang di berikan (Sriyono,2008). Aktivitas yang baik perlu di kembangkan secara wajar dalam suasana pengajaran sehingga dapat mendorong timbulnya perubahan tingkah laku positif. Dengan melakukan aktivitas yang positif dapat mendorong perubahan tingkah laku yang positif pula.
Menurut Paul B. Diedrich yang dikutip Nasution (2010), indikator yang menyatakan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
- Visual activities seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.
- Oral activities seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interviu, diskusi, interupsi, dan sebagainya.
- Listening activities seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato, dan sebagainya.
- Writing activities seperti menlis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin dan sebaginya.
- Drawing activities seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola, dan sebagainya.
- Motor activities seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi , model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang dan sebagainya.
- Mental activities seperti menanggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya.
- Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup, dan sebagainya.
Jenis-jenis Kegiatan Belajar
Menurut Paul B. Dierich dalam Yamin (2007) membagi kegiatan belajar dalam kelompok, masing-masing adalah:
- Kegiatan-kegiatan visual
Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. - Kegiatan-kegiatan lisan (oral)
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi - Kegiatan-kegiatan mendengarkan
Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio. - Kegiatan-kegiatan menulis
Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisikan angket. - Kegiatan-kegiatan menggambar
Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. - Kegiatan metrik
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, menari dan berkebun. - Kegiatan-kegiatan mental
Merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan. - Kegiatan-kegiatan emosional
Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan overlap satu sama lain.
Ciri-ciri aktivitas belajar
Rusman (2015-27) menyebutkan ciri-ciri aktivitas yang termasuk belajar ada 6 yaitu:
- terjadi secara sadar
- bersifat fungsional
- positif dan aktif
- tidak bersifat sementara
- bertujuan dan terarah
- mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Aspek yang Menumbuhkan Aktivitas Belajar
Dalam proses pembelajaran, ada hal-hal yang dapat menimbulkan aktivitas belajar siswa. Hal tersebut selanjutnya disebut sebagai aspek yang menumbuhkan aktivitas belajar. Martisnis Yamin (2007: 84) menyebutkan terdapat 9 aspek yang dapat menumbuhkan aktivitas belajar yaitu:
- Memberikan motivasi pada siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
- Memberikan penjelasan pada siswa mengenai tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
- Mengingatkan kompetensi prasyarat.
- Memberikan topik atau permasalahan sebagai stimulus siswa untuk berpikir terkait dengan materi yang akan dipelajari.
- Memberikan petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya
- Memunculkan aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
- Pemberikan umpan balik (feedback).
- Memantau pengetahuan siswa dengan memberikan tes.
- Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pelajaran.
Cara -cara tersebut merupakan cara yang dilakukan oleh guru sebagai fasilitator untuk meningkatkan aktivitas anak atau siswa dalam belajar. Guru dalam hal tersebut memegang peran yang sangat penting.