Kisah Abadi Semut dalam Al-Qur'an

Kisah Abadi Semut dalam Al-Qur’an
Oleh: Tatik Indarwati
Assalamualaikum... anak-anak bagimana kabarnya? Semoga kalian dalam kondisi sehat ya... bertemu lagi dengan Ibu Tatik. Hari ini ibu akan menceritakan petualangan seru si Semut. Simak baik-baik ya!
Kalian tahu bahwa semut termasuk binatang yang istimewa lho...! kenapa istimewa? Binatang ini merupakan salah satu binatang yang diceritakan dalam Alqur’an, bahkan diabadikan sebagai nama salah satu surat dalam Al-Qur’an yaitu surat An-Naml. Surat An-Naml adalah surat ke-27 dari 114 surat dalam Al-Qur’an.
Cerita semut dalam Al-Qur’an disebutkan dalam surat An-Naml ayat ke-18 sampai ke-19.
Yang artinya sebagai berikut:
- Hingga ketika mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, “ Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.
- Maka dia (Sulaiaman) tersenyum lalu tertawa karena mendengarkan perkataan semut itu. Dan dia berdoa, “ Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhoi; dan masukkanlah aku degan rahmat-Mu ke dalam hamba-hambaMu yang saleh.”
Anak-anak... yang soleh solihah...!
Di dalam ayat tersebut menceritakan tentang nabi Sulaiman yang sedang dalam perjalanannya bertemu dengan rombongan semut. Ratu semut tersebut menggambarkan sosok pemimpin yang sayang dengan rakyatnya karena dia segera menghimbau rakyatnya untuk segera masuk ke lubang agar selamat dari injakan pasukan Nabi Sulaiman yang menurutnya mereka akan melakukan itu. Tapi ternyata apa yang terjadi?
Karena Nabi Sulaiman Alaihis salam diberikan oleh Allah kelebihan bisa berkomunikasi dengan binatang, dengan segera Nabi Sulaiman As. Menghentikan pasukannya. Dan ratu semut pun terkejut akan perilaku Nabi Sulaiman, dia baru mengetahui bahwa Nabi Sulaiman ternyata mengerti dan mendengar bahasa mereka.
Anak-anak ...!
Semut merupakan hewan yang istimewa sehingga Allah S.W.T mengabadikannya dalam Al-Qur’an. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh hewan ini adalah:
- Perilaku ratu semut yang menggambarkan sosok peimimpin yang patut untuk dicontoh oleh semua pemimpin agar senantiasa memihak pada rakyatnya.
- Semut memiliki ukhuwah yang sangat erat di antara mereka. Coba kalian amati jika ada deretan semut di dinding atau di pohon setiap mereka bertemu mereka pasti saling bersalaman kalau bahasa kita. Mereka pasti bertegur sapa. Kebisaan itu adalah hal yang sangat baik untuk dicontoh bagi kita umat manusia untuk menciptakan perdamaian di bumi Indonesia.
- Memiliki nilai gotong royong yang sangat tinggi. Terbukti setiap mereka membuat rumah atau tempat tinggal mereka selalu melakukannya bersama-sama dalam komando ratu semut. Hal ini juga patut untuk ditiru kita sebagai rakyat/bawahan/anggota suatu organisasi harus bisa menerapkan nilai kerjasama, kebersamaan, bukan keangkuhan dan merasa paling benar senidiri yang akan dapat merusak organisasi tersebut.
- Semut memiliki ketaatan yang tinggi terhadap ratunya. Hal ini mendidik kita untuk taat pada pemimpin kita. Bagaimana pun pemimpin seorang yang harus ditaati dan dihormati selayaknya gelar yang disandangnya. Hal itu juga sesuai dengan perintah Allah S.W.T.
- Semut dikenal dengan bisa memegang amanah dengan baik. Dalam masyarakat semut tidak satupun semut yang menjalankan tugas di luar amanahnya. Dalam masyarakat semut juga dikenal strata seperti kelaspenjaga, pekerja, tentara dan ratu.
- Semut merupakan hewan yang cerdas. Terbukti dengan adanya perintah ratu kepada rakyatnya untuk segera menyelamatkan diri dari pasukan Nabi Sulaiman. Ratu semut dapat menyelamatkan kawananya dari bahaya yang mengincar.
Nah anak-anak itu beberapa keistimewaan semut yang bisa kita ambil sebagai teladan dalam menjalankan hidup sehari-hari sesuai dengan status dan peran kita di masyarakat. Manusia memang makhuk yang sempurna namun tidak lepas dari salah dan lupa.
Manusia dapat belajar dari mana pun, dengan siapa pun dan dengan apa pun yang sudah diciptakan oleh Allh S.W.T di muka bumi ini. Karena tidak ada sesuatu yang diciptakan secara sia-sia. Semuanya pasti membawa kemanfaatan jika manusia itu mau berfikir. Dan kita tidak boleh malu belajar kepada siapapun meski mereka di bawah kita dari sisi usia atau tingkatan pendidikan. Sebagaimana ungkapan yang sampaikan oleh Ali bin Abi Thalib, sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu ‘Asakir.
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata, Rasulullah SAW. Bersabda ‘Kalimat hikmah adalah senjatanya orang bijak. Di mana saja ia menemukannya, maka ia berhak atasnya.’
Ibnu “Asakir meriwayatkannya dari Ali dan sepertinya Ali ra. Berpedoman pada hadits itu pada ucapanya yang diriwayatkan secara mauquf. “ Perhatikan apa yang dikatakan, jangan memperhatikan siapa yang berkata”.
Baiklah anak-anak sampai di sini dulu ya ceritanya ...sampai jumpa pada cerita berikutnya ... Semangat membaca... semangat belajar ...semangat tebarkan kebaikan... !!!
Wassalamualaikum... wr.wb.