Pembiasaan 5S Untuk Menanamkan Pendidikan Karakter.

Dewasa ini, nilai etika dan budaya di berbagai kalangan, khususnya pada generasi muda mulai mengalami pergeseran. Pergeseran itu meliputi maraknya pergaulan bebas dan anacaman pornografi, kekerasan, dan kerusuhan yang berujung pada tindakan anarkis. Dapat kita ketahui bahwa kondisi karakter para generasi muda terkhususnya para peserta didik di sekolah masa sekarang, sangat memprihatinkan baik secara emosional, tindakan, maupun prilaku sosial mereka. Bahkan, sering kita jumpai di media massa baik surat kabar maupun televisi, tentang pelajar yang saat ditegur oleh guru karena melakukan kesalahan, mereka malah cenderung melawan kepada gurunya dengan tindakan-tindakan yang kurang pantas. Bukan hanya itu, bahkan karena tidak memiliki etika, mereka melakukan kekerasan fisik dan mental kepada gurunya, hanya karena masalah yang sederhana.
(Foto: Kegiatan Pembiasaan 5S di SD Negeri 011 Titian Resak)
Di sinilah tantangan semakin besar di masa sekarang. Oleh karena itu, pendidikan di sekolah memiliki peran yang penting. Beberapa ranah pendidikan yang dikenal pada saat ini adalah, pendidikan intelek, pendidikan ketrampilan, pendidikan sikap, dan pendidikan karakter. Saat ini di sekolah, pendidikan karakter semakin digalakan. Hal itu menciptakan berbaga model/program penanaman karakter bagi peserta didik di lingkungan sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lain.
Pendidikan karakter dan budi pekerti memang harus diterapkan pada setiap anak sejak dini. Pada anak usia sekolah dasar harus dilatih dan diajarkan bagaimana pentingnya pendidikan karakter dan budi pekerti, karena pada anak usia sekolah dasar merupakan pondasi awal anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi insan yang berakhlak dan mempunyai kecerdasan bukan hanya akademik saja melainkan juga kecerdasan emosionalnya. Adanya pendidikan karakter dan budi pekerti dari usia dini diharapkan siswa dapat menempatkan diri kepada siapa dan dimana mereka berada, serta mampu menghargai dan berperilaku dengan orang lain secara baik.
Salah satu bentuk upaya penanaman pendidikan karakter dan budi pekerti dilingkungan sekolah yaitu dengan menerapkan budaya 5S. Budaya 5S adalah, senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. Berikut akan kita ulas hal-hal yang terkait dengan budaya 5S.
TUJUAN MENERAPKAN BUDAYA 5S
- Mengembangkan kepribadian baik peserta didik, peserta didik akan mempunyai rasa hormat dan memiliki belas kasih , suka menolong seningga akan tercipta lingkungan sekolah yang nyaman, harmonis dan damai antar semua antar warga sekolah.
- Peserta didik dapat menggunakan bahasa yang sopan dan baik ketika berbicara dengan guru maupun teman-temannya, lebih percaya diri dan bertanggung jawab.
- Dengan senyum perserta didik diharapkan merasa lebih damai, senang dan gembira berada di lingkungan sekolah.
- Dengan memberi salam akan mempererat tali peraudaraan antar warga sekolah. ketika mengucapkan salam dengan ikhlas suasana lingkungan sekolah akan menjadi cair dan akan merasa semua bersaudara.
- Dengan menyapa akan dapat memudahkan siapa saja untuk saling akrab, mudah bergaul, saling kontak dan berinteraksi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa budaya 5S merupakan salah satu cara untuk menanamkan pendidikan karakter. apabila semua warga sekolah menerapkan budaya 5S dalam keseharian mereka maka hal itu akan menjadikan semua warga sekolah berkepribadian baik. jika 5S diterapkan dalam konteks sekolah maka warga sekolah terutama peserta didik akan belajar bagaiaman menghormati satu sama lain dan memiliki belas kasih , suka menolong selain itu akan terjalin tali silaturahiman antar warga sekolah dengan baik.