Peran Pemuda Dalam Lestarikan Kearifan Lokal

Peran Pemuda Dalam Lestarikan Kearifan Lokal

     Indonesia adalah negara yang terkenal kaya akan rempah-rempah. Ini adalah anugerah dari Allah SWT yang harus disyukuri dan dilestarikan. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dan komunikasi, banyak budaya dan tradisi Indonesia yang terkikis dan menjadi sesuatu yang sangat jarang kita temukan.

     Fenomena ini menjadi perhatian kita sebagai pendidik yang harus ikut melestarikan tradisi dan budaya baik yang diwariskan nenek moyang kita. Di lembaga pendidikan dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif dalam mengajar sehingga menjadi pelajaran yang bermakna bagi mereka dan memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian kearifan lokal Indonesia.

     Di kelas XII, khususnya mata pelajaran Sosiologi, terdapat materi yang membahas tentang pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal, sehingga berlatih membuat sesuatu yang diwarisi dari nenek moyang setempat adalah hal yang tepat.

     Dalam hal ini peserta didik diajarkan untuk membuat dan beberapa produk makanan tradisional yang menjadi pilihan peserta didik, yaitu: jamu (kunyit asam, nasi kencur, sirih merah, jahe merah), makanan tradisional (bubur sruntul, sawut) dan lain-lain. yang memiliki kandungan gizi baik dengan kemasan modern sesuai kreativitas dan inovasi masing-masing.

     Dengan kegiatan ini diharapkan mereka dapat mengetahui dan ikut serta dalam melestarikan tradisi leluhur yang baik bahkan mengembangkannya sesuai dengan ilmu yang telah mereka peroleh. Generasi milenial harus memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi sebagai bekal masa depan. Jika mereka berhasil membuat produk tradisional dengan kualitas yang baik maka mereka dapat mengembangkan keterampilan mereka dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan komunikasi yang berkembang sangat pesat saat ini. Pendidikan kejujuran, percaya diri dan tanggung jawab ditanamkan dalam kegiatan ini. Untuk melihat nilai-nilai tersebut dapat dilihat pada saat mereka mempresentasikan hasil prakteknya dan laporannya dalam bentuk print out, dan video pada saat pembuatannya.

     Setelah berhasil dalam kegiatan praktik tersebut peserta didik diajak untuk melakukan gerakan menanam dan memanfaatkan lahan kosong sehingga mereka tak perlu membeli bahan yang mereka butuhkan. Dalam setiap tanaman yang ditanam disitu akan dihasilkan oksigen yang sangat bermanfaat untuk keberlanjutan kehidupan manusia. Bisa dibayangkan jika semua orang melakukan penghijauan minimal di tempat mereka masing-masing udara bersih dan segar akan dapat kita wujudkan.

     Kegiatan ini merupakan salah satu perwujudan perilaku yang diharapkan sebagaimana dalam Alquran Ar -Rum ayat 41-42 yang artinya :

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan masnusia ; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka) agar mereka kembali ke jalan yang benar(41)

Katakanlah (Muhammad): “Bepergianlah di negeri ini dan lihatlah bagaimana akhir zaman dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang menyekutukan Allah.” (42)

Melihat dan memahami ayat tersebut, maka kegiatan peserta didik merupakan kegiatan yang memiliki relevansi dengan pelestarian lingkungan alam, sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut sangat baik dan perlu dikembangkan. Salam literasi dan salam cinta tanah air.