4 Macam Tanda-tanda Tobat Diterima Allah SWT

4 Macam Tanda-tanda Tobat Diterima Allah SWT
Ilustrasi

EDUSIANA - Allah SWT memberikan keistimewaan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Meskipun melakukan dosa, mereka tidak segera dihukum atau dikenai azab oleh Allah, tetapi Allah selalu memberi kesempatan bagi mereka untuk bertobat. Syaratnya adalah selama matahari belum terbit di barat dan nyawa belum mencapai kerongkongan.

Menurut para ahli tafsir, tobat dapat diartikan sebagai proses atau tindakan yang dilakukan seseorang untuk kembali kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh setelah melakukan kesalahan atau dosa. Tobat dalam konteks tafsir Islam tidak hanya sekadar penyesalan atas perbuatan buruk, tetapi juga melibatkan tekad yang kuat untuk meninggalkan dosa tersebut, bertobat kepada Allah SWT, dan berupaya memperbaiki diri ke arah yang lebih baik. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qs. Azzumar:53

قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Artinya: "Katakanlah Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

 Amalan yang dapat mengampuni dosa

Para ulama menyepakati bahwa seluruh amalan baik (saleh) dapat menghapuskan dosa. Baik dalam bentuk bersedekah, berzikir, memaafkan, membaca Al-quran, membantu orang lain maupun amalan saleh lainnya.

 Ciri-ciri tobat yang diterima Allah SWT

Saat seseorang bertobat pada Allah SWT, tentu dapat kita lihat secara zahir apakah tobatnya diterima atau tidak?. Berikut ciri-ciri tobat yang diterima Allah SWT:

  1. Menjaga lisan: Orang yang bertobat dan diterima oleh Allah SWT akan selalu menjaga lisan mereka dari perkataan yang buruk atau menyakiti orang lain. Mereka berusaha untuk berbicara dengan baik dan mematuhi ajaran agama dalam mengucapkan kata-kata. Karena sabda Nabi SAW “Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.” (H.R. al-Bukhari)
  2. Tidak ada hasad, iri, dengki dalam hatinya: Orang yang bertobat dan diterima oleh Allah SWT akan membersihkan hati mereka dari rasa hasad (iri) dan dengki terhadap orang lain. Mereka akan merasa gembira dengan keberhasilan dan kesuksesan orang lain dan tidak merasa iri, karena sifat ini akan merugikan diri sendiri. Sabda Nabi SAW :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ أَوْ قَالَ الْعُشْبَ

Artinya: "Dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kabaikan seperti api memakan kayu bakar."

  1. Hanya berteman dengan orang yang baik-baik saja:Mereka yang bertobat dan diterima oleh Allah SWT akan memilih untuk berteman dengan orang-orang yang baik dan beriman. Mereka akan menghindari pergaulan dengan orang-orang yang dapat mempengaruhi mereka negatif.
  2. Banyak mengingat mati: Orang yang bertobat yang diterima oleh Allah SWT akan sering mengingat kematian dan akhirat. Mereka menyadari bahwa hidup ini sementara dan akan ada pertanggung jawaban di akhirat, sehingga mereka berusaha untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ibadah.

Dengan memperhatikan ciri-ciri ini, seseorang dapat mengetahui apakah tobat mereka telah diterima oleh Allah SWT atau tidak. Ini juga menjadi pedoman bagi mereka yang bertobat untuk terus memperbaiki diri dan menjaga hubungan baik dengan Allah SWT dan sesama manusia. 

 Oleh Hafizni Ansyarina - (Guru MTsN 3 Sijunjung)

Sumber : Abu Laits Samarqandi, Kitab Tanbighul ghafilin