3 Golongan dalam Menuntut Ilmu

3 Golongan dalam Menuntut Ilmu

EDUSIANA - Mempelajari ilmu adalah suatu kewajiban yang tidak dapat dihindari. Seperti sabda Rasulullah SAW:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَب

Artinya: “Mencari pengetahuan adalah tanggung jawab setiap Muslim, dan memberikan pengetahuan kepada mereka yang tidak pantas adalah seperti meletakkan perhiasan berharga di leher hewan. 

Selanjutnya, dalam sebuah hadis lain beliau bersabda: العلم قبل القول و العمل, “Berilmulah sebelum kamu berbicara dan beramal”. 

Beliau menekankan betapa pentingnya memperoleh ilmu sebelum berbicara, bertindak, atau beraktivitas. Imam Ghazali menyampaikan bahwa “mereka yang menolak untuk mengejar ilmu pengetahuan dan tetap terperangkap dalam ketidaktahuan adalah orang-orang yang kurang beruntung. Namun, mereka yang telah memperoleh pengetahuan namun tidak mengamalkannya adalah orang-orang yang jauh lebih sial dan celaka.” .Menurut Imam Ghazali, ada tiga kelompok manusia dalam mencari ilmu.

Kelompok pertama, mereka yang belajar, memahami, dan mengajarkan ilmu kepada orang lain. Mereka seperti tanah yang subur, memperoleh manfaat bagi diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka mencari ilmu dengan ikhlas karena mengharapkan rahmat dari Allah SWT. Mereka mengejar pengetahuan sebagai persiapan untuk kehidupan di akhirat. Mereka adalah orang-orang yang beruntung, karena ketika kebenaran datang kepada mereka, mereka menerimanya tanpa keraguan. Mereka akan mengatakan, "Saya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya."

Kelompok kedua adalah mereka yang belajar namun tidak mengambil manfaat dari ilmu tersebut, seperti tanah yang hanya menampung air tetapi tidak menumbuhkan tumbuhan.

Kelompok ketiga adalah mereka yang belajar namun tidak mengambil manfaat darinya, seperti tanah yang keras dan tidak dapat menampung air untuk digunakan orang lain ataupun dirinya sendiri.

Imam Ghazali juga menyatakan bahwa golongan ketiga adalah yang paling merugikan, karena mereka terperdaya oleh godaan dunia dan menganggap bahwa kesuksesan dunia akan menjamin keselamatan di akhirat. Namun, di hadapan Allah, hanya ketakwaan yang membedakan manusia.

Oleh sebab itu, hendaklah kita menjadi bagian dari golongan pertama dalam menuntut ilmu. Jika Allah SWT menghendaki kebaikan bagi seseorang, Dia akan memudahkan pemahaman agama bagi mereka.

Imam Hasan Al Basri bahkan menyatakan bahwa “orang yang paham dengan agama adalah orang yang zuhud, menyadari dosa-dosanya, dan senantiasa beribadah kepada Allah SWT.”

Oleh Hafizni Ansyarina - (Guru MTsN 3 Sijunjung)

Sumber : Imam Al-Ghazali, Kitab Bidayatul Hidayah