BUKAN CUMA “GURUNYA GURU”

BUKAN CUMA “GURUNYA GURU”
Suliyah,S.Pd, guru penggerak angkatan 2 kabupaten Simalungun Sumatera Utara

Namaku suliyah, aku lahir di Bandar Betsy pada tanggal 5 Oktober 1971. Pada saat usiaku masih balita aku sering ditanya orang-orang apa “cita-citamu?”,aku selalu menjawab “aku ingin menjadi guru”. Setelah aku dewasa, benar…aku menjadi seorang guru. Aku mengajar di SMA Negeri 1 bandar sejak tahun 1997 sebagai guru matematika.

Aku suka belajar, aku menyukai hal-hal baru dan aku juga selalu mencoba hal-hal baru. Banyak hal-hal baru yang sudah aku coba untuk pembelajaran di kelas, tetapi masih banyak lagi hal-hal baru yang belum aku ketahui. Aku belajar… terus belajar tanpa henti sampai usiaku sekarang sudah 50 tahun aku tak berhenti untuk belajar dan terus belajar.

Pada akhirnya aku melihat dan menerima informasi tentang guru penggerak dari sebuah video di Facebook. Pidato mas menteri Nadiem Makarim tentang guru penggerak. Kata mas menteri bahwa guru penggerak adalah 'gurunya guru". Aku sangat tertarik dengan kata-kata itu,Seorang guru penggerak menjadi coach bagi guru lain.Saya melihat diri saya selama ini, yang saya lakukan adalah:

  • Pernah menjadi instruktur VCT se-Sumut
  • Pernah menjadi triner desiminasi Microsoft
  • Mendesiminasikan goggle classroom di tempat mengajar sebelum dilaksanakan PJJ.
  • Mendesiminasikan AKM
  • Membantu teman sejawat dalam IT maupun kurikulum.

Dengan ini,saya ingin mengembangkan diri saya melalui guru penggerak.Dengan harapan setelah lulus nanti saya bisa membantu rekan guru,sehingga pendidikan akan menjadi lebih baik di masa mendatang. Lalu dengan diam-diam aku mendaftar sebagai guru penggerak. Pendaftaran guru penggerak dengan beberapa tahap dimulai dengan tahap 1 pengisian data CV essay dan dan TBS ( Tes Bakat Skolastik).Selanjutnya pada tahap simulasi mengajar dengan waktu 8 menit . Terakhir pada tahap 3 yaitu tahap wawancara kulalui dengan akhir kata dari seorang asesor,” terima kasih atas wawancara yang produktif”.

Dengan hati yang berdebar menunggu pengumuman kelulusan calon guru angkatan 2 tahun 2021 dan Alhamdulillah aku lulus.Pengumuman Kelulusan Seleksi Calon Guru Penggerak Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2

Nomor : 1372/B.B2/GT.03.15/2021.

Yang kulakukan saat mengikuti seleksi calon peserta Program Guru Penggerak

:

  • Membaca semua informasi yang ada pada laman sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/
  • Mengunduh surat rekomendasi dan surat dukungan
  • Mengakses internet dengan kecepatan baik.
  • Berusaha mempersiapkan sambungan internet cadangan.
  • Mengikuti seleksi daring dengan menggunakan laptop/komputer yang dilengkapi dengan fitur camera video. Telepon pintar (smartphone) tidak disarankan digunakan untuk proses seleksi daring.
  • Jika diperlukan dapat menyiapkan peralatan yang memadai untuk melakukan konferensi video, seperti pelantang telinga (handsfree/headset).

Setelah lulus sebagai CGP angkatan 2 aku mempersiapkan diri  untuk menjadi guru penggerak :

  • Persiapan mental.Seorang calon guru penggerak harus mempunyai mental yang kuat. Karena selain menjalani pelatihan selama 9 bulan, seorang calon Guru Penggerak juga tetap menjalankan tugas pokoknya.Seorang calon guru penggerak juga seorang ibu rumah tangga atau kepala rumah tangga.Di sini pasti akan ada masalah antara calon guru penggerak,tugas pokok dan tanggung jawab keluarga.Seorang calon guru penggerak harus mempersiapkan mental atas segala kemungkinan yang terjadi tentang itu.
  • Menjaga kesehatan.Seorang calon guru penggerak harus menjaga kesehatan.Sebab waktu 9 bulan adalah waktu yang lama, jika seseorang Calon guru penggerak sakit maka pelatihan tidak akan berjalan.
  • Komitmen.Dalam waktu 9 bulan bisa jadi semangat seseorang naik turun, maka seorang calon guru penggerak harus berkomitmen untuk menyelesaikan pelatihan selama 9 bulan sampai selesai.
  • Kemauan untuk belajar.Karena seorang calon guru penggerak harus mengeksplorasi terkait materi-materi pelatihan dala LMS (Learning Management System )
  • Akses internet yang baik.
  • Perangkat keras seperti laptop atau Android.

Selama menjalani program pelatihan guru penggerak,aku mengalami suka dan duka bersama teman-teman calon guru penggerak lainnya. Mempelajari modul,mengerjakan tugas, berdiskusi ,berkolaborasi dan elaborasi serta membuat aksi nyata di sekolah dan lokakarya.Hal yang paling menyenangkan adalah pada saat lokakarya.Di sini,materi pada modul yang kami pelajari di LMS semakin dipahamkan.Selain itu, yang paling menyenangkan adalah bertemu dengan teman-teman CGP lainnya yang sebelumnya tidak saling mengenal.

Ternyata program pelatihan guru Penggerak bukan cuma membentuk menjadi seorang "gurunya guru", tetapi lebih dari itu...sungguh melebihi dari ekspektasiku.Kompetensi seorang guru penggerak:

mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah, dan memimpin pengembangan sekolah.

Hal yang sangat menarik dari PPGP adalah tentang filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.