BERSAMA DENGAN ORANG SPESIAL

BERSAMA DENGAN ORANG SPESIAL

Lek Jo adalah seorang yang spesial. Dia memiliki keterbelakangan mental sejak dia dilahirkan. Saat ini usianya sudah lima puluh tahun dan hidup sebatang kara, ada saudara jauh namun enggan untuk merawatnya. Dengan kebaikan bidan Sumarni, akhirnya lek Jo dipekerjakan untuk membantu urusan sehari-hari bidan Sum. Jangan ditanya susahnya dia menerima perintah. Harus dengan jelas sampai dia mengerti dan harus diulang-ulang intruksinya, bahkan urusan kecil pergi ke pasar untuk beli cabai, harus ditulis oleh bidan Sum agar dapat dibaca oleh penjual di pasar. Namun dengan telaten bidan Sum tetap mempekerjakannya. Iya, karena nilai kemanusiaan yang membawa bidan Sum merawatnya. Lek Jo sebatang kara, tak punya saudara dan keluarga. Saat ini hanya keluarga bidan Sum lah keluarganya.

Dan yang membuatnya spesial, dia tak mau menerima uang dari bidan Sum. Dia akan meminta uang jika dia ingin jajan atau sekedar beli bakso di mang Dono dan itu tak seberapa jumlahnya. Hal itu yang membuat bidan Sum mencukupi segala kebutuhannya mulai dari kebutuhan sehari-hari sampai dia punya tabungan sendiri yang sengaja dibuatkan bidan Sum untuk berjaga-jaga kebutuhannya. Pernah suatu saat, bidan Sum berseloroh. Lek Jo apa mau menikah kamu? Aku akan menikahkanmu jika memang mau.  Lek Jo selama hidupnya belum pernah menikah bahkan menyukai lawan jenisnya. Namun entahlah, karena saat ditanya apakah pernah suka sama wanita, dia akan malu-malu dan tak menjawab pertanyaannya.

Lek Jo adalah wujud keikhlasan dalam pengabdian. Bekerja dengan tulus pada sang pemberi pertolongan. Dia begitu sayang dengan bidan Sum dan keluarga besarnya. Dia rela menunggu depan pintu saat bidan Sum harus menolong orang melahirkan di malam hari. Atau dia akan memijit kaki bidan Sum saat dia istirahat di depan TV. Tak ada yang menyuruhnya, namun dia tahu bahwa yang bisa dia lakukan adalah menjaga keluarganya, karena bidan Sum saat ini adalah keluarganya.