CERITA JUMINTEN

Wah ternyata kota itu seperti ini ya Jum? Aku pertama kali ke kota sebesar ini. Gedung-gedung semua tinggi sepertinya orang-orang pada mau bangun gedung sampai ke langit mungkin ya Jum. Biar gampang jumpa dengan Tuhan. Lihat itu mobil pada baris antri dan tidak ada yang jelek ya Jum mobilnya semua bagus. Memangnya mau ke mana mereka Jum? Jum, lihat itu Jum, ada ya patung sebesar itu. Bagaimana cara buatnya ya Jum. Apa yang buat orang satu ya Jum. Kalau yang buat itu orangnya hanya satu berarti dia benar-benar hebat ya Jum. Bisa buat patung sebesar gaban.
Oh iya Jum. Kok orang-orang di kota besar ini pada angkuh semua ya? Tidak ada yang mau menyapa kita. Jalan mereka lurus-lurus saja tidak ada yang menyapa ya Jum, dan pada keburu semua. Kasihan aku lihatnya. Pasti tidak ada yang kenal satu dengan yang lain ya Jum. Kira-kira apa mereka punya teman ya Jum? Terus kalau mereka mati siapa yang pada nguburkan ya Jum? Apa berangkat sendiri. Wah kok jadi ngeri ya. Jum, rumah orang-orang ini bagus-bagus ya Jum? Apa ada orangnya ya Jum, kok seperti rumah tak berpenghuni. Wah Jum, itu di sana ternyata masih ada orang tinggal di bawah jembatan. Kasihan mereka Jum, itulah hidup ya Jum, ada kaya ada miskin. ada langit ada bumi. Ada hitam ada putih, Ada atas ada bawah.
Jum, lihat di sana, tak ada bintang-bintang seperti di kampung kita. Apa memang ada hanya di kampung kita saja ya Jum. Yang kelihatan hanya lampu-lampu kota saja Jum. Indah memang karena tampak penuh warna dan terang benderang. Tapi tidak akan ketemu dengan kunang-kunang ya Jum. Pasti mereka pada lari karena ketakutan dengan cahaya terang yang ada di sana sini. Ya pasti kunang-kunang tidak mau ke sini ya Jum, di kota tak butuh mereka.