TRAGEDI PELAJARAN MATEMATIKA

Tragedi ini terjadi kala aku mempresentasikan tugas dari guru matematika. Aku sudah mempersiapkan dengan baik makalah yang akan aku sajikan. Kubuat lembar demi lembar PPT juga tampilan yang menarik agar aku tampil memukau. Dengan latihan dan menghafalkan isi dalam makalah, aku sangat yakin sudah menyajikan yang terbaik yang aku bisa. Dan harapan yang ingin aku dapatkan adalah memperoleh nilai maksimal.
Aku sangat suka dengan pelajaran matematika. Di samping gurunya yang sangat cantik juga cara menjelaskannya sangat mudah dipahami. Contoh-contoh yang diberikan membuat saya paham dengan matematika. Ilmu yang dulu sangat tidak kusukai namun sekarang justru kebalikannya, selalu kutunggu setiap minggunya. Aku berusaha aktif di kelas, entah itu bertanya untuk mendapatkan jawaban yang aku tak paham juga menjawab pertanyaan dari guru favoritku. Dengan guyonan yang selalu membuatku tambah semangat mendapatkan ilmu.
Tiba saatnya aku presentasi, dengan percaya diri bergerak maju dan melangkah pasti. Saat aku menunggu giliran, di saat itu pula perutku tak kuasa ku tahan. Ingin aku ke belakang namun tiba giliranku maju ke depan. Tanpa mempedulikan rasa tak enak di perut ini, aku paksakan maju dengan harapan aku tampil maksimal. Tak di nyana aku kelepasan saat aku berada di depan teman-temanku semua. Malu yang kurasakan, segera lari terbirit-birit meninggalkan kelasku. Akhirnya menyisakan malu dan cerita yang mengenaskan.